Do your best

Selamat Datang di Satuan Radar 245 Saumlaki

Puncak Bukit Nifmasbulur, Maluku Tenggara Barat.

Rekreasi Bersama

Menghilangkan kejenuhan setelah sekian lama beraktifitas.

Korve Lingkungan

Kegiatan korve untuk menjaga lingkungan kerja tetap bersih, aman dan nyaman.

Olahraga Bersama di Pantai Weluan

Olahraga futsal di pantai Weluan Saumlaki untuk menghilangkan penat setelah bekerja seharian.

Kantor Satrad dilihat dari Site Radar

Foto Kantor ini diambil pada Januari 2011.

Pages

26 Maret 2016

KUNJUNGAN KERJA PANGLIMA KOSEKHANUDNAS IV KE SATRAD 245 SAUMLAKI, 4 JAM YANG BERKESAN

Saumlaki, Rabu 23 Maret 2016.
Hari Rabu pagi pukul 08.52 WIT pesawat CN-295 dengan kode penerbangan A-2902 yang membawa rombongan Panglima Komando Sektor Hanudnas IV landing dengan mulus di bandara Mathilda Batyaleri. Setelah Panglima dan rombongan yang terdiri dari Ibu Pangkosekhanudnas IV, Asops Koseknaudnas IV, Askomlek Kosekhanudnas IV dan Mayor sus Dukut turun dari pesawat, Komandan Satuan Radar 245 Mayor Lek Eko Patra Teguh Wibowo S.T beserta Ibu Wahyu Eko Patra T.W menyambut dengan hangat. Acara penyambutan menjadi tambah meriah ketika Tim Tari dari putra-putri pelajar SMA Unggulan Saumlaki tampil dengan atraktif dan mempesona.  Rangkaian acara penyambutan diakhiri dengan pengalungan selendang Tenun Khas Saumlaki oleh 2 siswi dari Tim tari tersebut. Pangkosekhanudnas IV berkunjung ke Satrad 245 Saumlaki dalam rangka kunjungan kerja rutin tahun 2016. Setelah ber istirahat sejenak di VIP Room bandar Mathilda, rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Satrad 245 Saumlaki. Di dalam perjalanan rombongan di bagi menjadi 2. Rombongan pertama terdiri dari Marsekal Pertama Tamsir Gustari Malik ( Pangkosekhanudnas IV), Kolonel PNB Jhony Sumaryana S.E (Asops Kohanudnas IV) , Letkol Lek Sudirman ( Askomlek Kohanudnas IV) dan Mayor Sus Dukut (Faskon) menuju ke kantor Satrad 245 sedangkan Ibu Tamsir Gustari Malik langsung ke kantor IKKT Anak Ranting 005 Satrad 245 Saumlaki yang terletak di Komplek Perumahan Satrad 245 Saumlaki. Panglima beserta rombongan disambut oleh seluruh personel Satrad 245 yang ada dan berjajar membentuk 1 baris untuk bisa berjabat tangan dengan Panglima.  

Dalam acara pembekalan kepada personel Satrad 245 Saumlaki, Panglima mengatakan bahwa Saumlaki adalah salah 1 wilayah perbatasan yang sangat strategis. Dimana Satrad 245 Saumlaki dilengkapi dengan Alutsista Radar yang paling canggih yang dimiliki Negara Indonesia saat ini. Sehingga personel yang di pilih untuk berdinas di Satrad 245 Saumlaki pun adalah orang-orang pilihan. Beliau menambahkan, bahwa ke depan Saumlaki akan berkembang dengan pesat mengingat mulai ramainya berita tentang blok Masela. Rencana pengembangan kekuatan TNI di wilayah Saumlaki sudah menjadi salah 1 prioritas oleh Mabes TNI. Untuk itu beliau berharap kepada seluruh personel Satrad 245 Saumlaki untuk terus meningkatkan integritas, loyalitas dan profesionalisme. Setelah acara pembekalan, panglima dan rombongan melanjutkan kunjungan ke site Radar untuk melihat kegiatan pengamatan udara oleh Shift Operasi pada hari itu.

Pada pukul 11.50 WIT, rombongan Panglima meninggalkan kantor Satrad 245 Saumlaki untuk melanjutkan kegiatan kuker di Komplek Perumahan Satrad 245. Setelah selesai meninjau komplek, rombongan panglima melaksanakan makan siang di Restoran & Hotel Beringin Dua. Kegiatan ini adalah kegiatan terakhir dari rangkaian kegiatan Kuker Panglima Kosekhanudnas IV dan rombongan. Dan pada pukul 13.10 WIT, pesawat A-2902 yang membawa  Pangkosekhanudnas IV dan rombongan take off menuju ke Ambon. Panglima kosekhanudnas IV dan rombongan melanjutkan perjalanan sesuai dengan jadwal kegiatan yang padat. 

10 Maret 2016

Latihan Pertahanan Udara Kohanudnas

Pelaksanaan latihan pertahanan udara Kohanudnas meliputi:
  1. Latihan Pertahanan Udara "Kilat" (Latihan Kesiapan Perorangan). Bertujuan menguji kemampuan dan kesiapan personel penerbang pesawat TS dan personel GCI secara terkoordinasi serta terintegrasi untuk menjamin kesiapsiagaan operasi dalam sistem pertahanan udara nasional. Dengan sasaran tetap terpeliharanya tingkat kesiapsiagaan personel-personel penerbang TS, penindak low speed dan personel GCI sehingga siap untuk melaksanakan operasi pertahanan udara.
  2. Latihan Pertahanan Udara "Cakra" (Latihan Kesiagaan Satuan). Melatih kesiapsiagaan dan kemampuan unsur pertahanan udara TNI dan radar sipil dalam rangka menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia. Dengan sasaran tercapainya dan terpeliharanya kesiapsiagaan unsur-unsur pertahanan udara TNI AU sehingga dapat digunakan  untuk melaksanakan operasi pertahanan udara.
  3. Latihan Pertahanan Udara Nasional "Perkasa" (Latihan Kesiagaan Antar Satuan). Mewujudkan sistem pengamatan dan penangkalan yang handal terhadap setiap bentuk ancaman kekuatan udara asing di wilayah yurisdiksi nasional, mewujudkan kesiapsiagaan dan sistem penangkalan serta penindakan yang handal di wilayah udara tanggungjawab Kosekhanudnas I, II, III, dan IV beserta unsur-unsur pertahanan udara TNI AU, AD, AL dan unsur sipil yang berkemampuan pertahanan udara sesuai dengan mekanisme pertahanan udara sehingga dapat digunakan untuk melaksanakan operasi pertahanan udara.
  4. Latihan Pertahanan Udara Nasional "Tutuka" (Latihan Kesiagaan Komando). Menguji kesiapsiagaan operasional Kohanudnas dalam suatu operasi pertahanan udara dalam rangka mewujudkan sistem pengamatan, penangkalan dan penindakan yang handal terhadap berbagai kontinjensi yang perlu diantisipasi dan direspon di wilayah udara nasional Indonesia. Serta tercapai dan terpeliharanya kesiapsiagaan Kohanudnas beserta jajaran Kosek Hanudnas dan unsur-unsur Hanud TNI AU, AD, AL dan unsur sipil yang mempunyai kemampuan Hanud serta Hanud Pasif di obyek vital sesuai dengan mekanisme pertahanan udara sehingga dapat digunakan untuk melaksanakan operasi pertahanan udara.
  5. Latihan "Angkasa Yudha" (Latihan Kesiapan Antar Komando). Bertujuan melatih kerjasama antar satuan di jajaran Kotama dan antar Kotama di jajaran TNI AU dan Kohanudnas dalam melaksanakan tugas-tugas operasi udara secara terkoordinasi dan terintegrasi. Menguji doktrin, prosedur, taktik dan teknik serta sistem kodal udara berdasarkan Jukops TNI AU maupun petunjuk-petunjuk lain yang berhubungan dengan pelaksanaan operasi udara. Sebagai sarana uji coba maupun evaluasi terhadap kemampuan dan kesiapan operasional Kotama TNI AU dan Kohanudnas.
  6. Latihan Gabungan TNI. Meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme kegiatan operasi gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi  yang diperkirakan akan terjadi.
Referensi : Buku "Superior Air Defense System sebagai Penegak Supremasi Hukum dan Kedaulatan di Wilayah Udara NKRI", Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Kohanudnas, Jakarta, 2015.

08 Maret 2016

Operasi Pertahanan Udara Kohanudnas

Dalam rangka mengamankan wilayah udara NKRI selama 24 jam secara terus menerus, Kohanudnas melaksanakan Operasi Pertahanan Udara selama 360 hari dengan melibatkan unsur-unsur pendukungnya. Pelaksanaan operasi dan latihan Pertahanan Udara oleh Kohanudnas terbagi menjadi :

Operasi Pertahanan Udara (Opshanud), meliputi :
  1. Opshanud Aktif "Tangkis Sergap". Operasi ini bertujuan untuk mencapai penguasaan wilayah udara nasional di wilayah coverage Satuan Radar dengan mencegah dan menangkal secara dini setiap bentuk ancaman udara yang mengancam kedaulatan di wilayah udara.
  2. Opshanud Terkordinasi "Petir Malindo". Operasi Pertahanan Udara Terkordinasi Malindo dengan deteksi setiap pesawat yang melintasi wilayah udara di Selat Malaka, Hand Over dan Take Over sasaran di perbatasan agar tidak terjadi pelanggaran di wilayah udara Selat Malaka dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI.
  3. Opshanud "Tameng Sergap". Operasi Pengamanan Perbatasan Wilayah Laut Indonesia-Malaysia (Ambalat) mulai di wilayah udara Perairan Karang Unarang, Laut Sulawesi dengan deteksi, identifikasi, intersepsi dan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku.
  4. Opshanud "Pam VVIP". Untuk menjamin keselamatan , keamanan dan kelancaran kegiatan Presiden, Wakil Presiden, Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan beserta keluarganya, baik dalam kegiatan penerbangan maupun dalam kegiatan lainnya dan untuk menjamin keamanan wilayah udara selama kegiatan Presiden,Wakil Presiden dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan beserta keluarganya.  Dengan melaksanakan deteksi, identifikasi, intersepsi dan penindankan sesuai ketentuan yang berlaku.
  5. Opshanud Pasif "Sarang Petir". Melaksanakan Operasi Pertahanan Udara Pasif dalam rangka mengamankan obyek-obyek vital strategis dari ancaman serangan udara musuh di seluruh wilayah Indonesia dengan melaksanakan deteksi dan identifikasi sasaran-sasaran yang dikenal maupun tidak dikenal yang akan mendekati posisi obyek-obyek vital strategis, mencegah serangan udara terhadap obyek-obyek vital strategis, mencegah kerugian yang lebih besar akibat serangan udara dan mewujudkan pengawasan wilayah udara sepanjang waktu dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI.
Sumber : Buku "Superior Air Defense System sebagai Penegak Supremasi Hukum dan Kedaulatan di Wilayah Udara NKRI", Marsekal Muda TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Kohanudnas, Jakarta, 2015

Diberdayakan oleh Blogger.