Radar yang dioperasionalkan Satrad Radar 245 Saumlaki adalah Radar Master T buatan buatan Pabrik Thales Raytheon Prancis.Penggelaran Radar Master di Saumlaki ini untuk mengcover wilayah udara Indonesia bagian Timur sehingga mampu menjadi mata dan telinga yang baik bagi sarana dan bagian system pertahanan udara nasional, maupun sebagai media untuk melakukan deteksi dini dan intersep setiap pelanggaran wilayah udara nasional yang terjadi. Radius Radar Master T ini sejauh 240 Nm, dan akan over lapping dengan Radar Thomson TRS 2215 R Satrad 241 Buraen Nusa Tenggara Timur dan Radar Master T di Satrad 243 Tanjung Warari Timika Papua.
Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk memperkuat bidang pertahanan dan keamanan dengan menambah alutsista TNI dalam rangka mendukung tugas TNI dalam pengamanan wilayah udara NKRI. Pemerintah Indonesia melalui TNI Angkatan Udara perlu meningkatkan pengamanan wilayah udara nasional dengan menambah pergelaran beberapa Radar di wilayah Indonesia. Saat ini Angkatan Udara sendiri sudah memiliki kurang lebih 18 Satuan Radar di seluruh wilayah NKRI, tetapi melihat betapa luasnya wilayah Indonesia hal ini dinilai masih sangat kurang, ini terbukti dengan masih banyaknya celah yang ada di wilayah Indonesia yang memberi kemungkinan terjadinya pelanggaran wilayah batas. Untuk mengatasi hal ini jajaran TNI-AU akan menambah jumlah Satuan Radar secara bertahap yang sampai saat ini berjumlah 18 Satuan Radar, kedepan akan ditambah sekitar 14 Radar lagi jadi total seluruhnya direncanakan ada 32 Satuan Radar yang tergelar dari Sabang sampai Merauke. Dengan adanya 32 Radar dapat dipastikan wilayah udara NKRI sudah tercover semua, sangat kurangnya Radar yang dimilki pemerintah Indonesia saat ini dapat dilihat di wilayah Indonesia bagian timur yang masih banyak celah yang belum ter-cover oleh Radar. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat mengancam kedaulatan NKRI karena wilayah Papua yang berhubungan dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga yaitu Papua Nugini. Saat ini hanya ada 3 Radar yang beroperasi dibawah kosekhanudnas IV yaitu satuan Radar 241 Buraen Kupang, Satuan Radar 242 Tanjung Warari Biak, Satuan Radar 244 Merauke. Keadaan ini dinilai sangat ironis karena masih banyak celah yang kosong menyebabkan pesawat asing yang masuk NKRI tidak akan terpantau sehingga sewaktu-waktu dapat mengancam kedaulatan NKRI.
Untuk itu pemerintah memprogramkan penambahan dua Satuan Radar di wilayah Indonesia bagian timur dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2011, yang rencananya akan digelar di Saumlaki dan Timika. Dengan adanya penambahan 2 Satrad ini diharapkan dapat mengoptimalisasikan tugas dan tanggung jawab TNI-AU dalam mendukung operasi pertahanan udara di wilayah Indonesia timur dalam menghadapi berbagi bentuk ancaman dari udara.
Pergelaran Satuan Radar di wilayah timur khususnya di bawah wilayah Kosekhanudnas IV Biak telah disepakati beberapa titik dengan sebelumnya telah melalui beberapa tahapan survey, sehingga diputuskan untuk menggelar Satuan Radar salah satunya di Saumlak, Maluku Tenggara Barat. Dianggap sangat penting menggelar Radar di Saumlaki karena letak geografisnya yang berbatasan dengan Negara tetangga Australia dan merupakan Satuan Radar pertama diwilayah Maluku. Ada banyak alasan kenapa diputuskan menggelar Radar di Saumlaki karena memang Saumlaki merupakan pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Australia. Dan menurut informasi yang didapat sering terjadi pelanggaran wilayah udara nasional oleh Negara tetangga Australia di wilayah inn, itulah sebabnya mengapa TNI-AU menggelar Radar di pulau Tanimbar kabupaten Maluku Tenggara Barat ini. Rencana pergelaran Radar yang akan di instalasi di Saumlaki tipe Radar Master-T buatan Negara Perancis. Radar Master-T merupakan jenis Radar baru yang memiliki kemampuan teknologi yang mutakhir yang merupakan Radar generasi terbaru dan memiliki kemampuan jarak jangkau dan teknologi yang tidak diragukan lagi.
KIBI Master T dan Pelatihan Komputer
Disini kita akan mengulas tentang sejarah berdirinya Satuan Radar 245 Saumlaki. Proses berdirinya satuan ini melalui proses yang sangat panjang. Dimulai dari awal proses tersebut, untuk mendukung pergelaran sebuah Radar dibutuhkan personel yang akan mengawaki Radar tersebut, untuk itu Mabes AU dibawah Diskomlekau memandang perlu untuk memilih personel yang akan mengikuti counterpart Radar Saumlaki. Personel ini diambil dari personel Satuan Radar di seluruh Indonesia, biasanya diambil dari Satrad yang sudah berdiri dan dari Depohar 50. Berdasarkan surat telegram dari Kadiskomlekau NR B/12/17/03/Diskomlekau tanggal 14 mei 2010 tentang usulan personel pelatihan Radar GCI Master-T, terpilih nama-nama personel untuk mengikuti pelatihan KIBI MASTER-T TA-2010 di Sesa Halim Skadik 505 Wingdikum yang dibuka pada tanggal 1 Juni 2010. Kursus ini berlangsung selama 3 bulan dan ditutup bulan Agustus 2010, kemudian dilanjutkan Kursus Dasar Komputer di Disinfohlataau selama 1 bulan dan ditutup bulan September. Ada 30 personel yang dipilih untuk mengawaki Radar baru ini diantaranya 14 perwira dan 16 bintara, adapun nama-nama personel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mayor Lek Supriadi. Komandan Satuan Radar 223 Balikpapan.
2. Mayor Lek Daniel MP. Kasi Ins Sathar 52 Depohar 50.
3. Kapten Lek Gatot wiseso, S.T. Kasubsiditdik Diklat Pusdiklathanudnas Surabaya.
4. Kapten Lek Syafrullah Hasan D, S.T. Kasikompernika Satrad 221 Ngliyep.
5. Kapten Lek Nur sahid. Kasi Matud Satrad 224 Kwandang.
6. Lettu Lek I Made Sukrawan, S.T. Pa Lek Gol. VII Depohar 50 SMO.
7. Lettu Lek Hadi Priyono DP. Kasubsiharkom Posek Kosekhanudnas II.
8. Lettu Lek Angki Pandu R. Ps.Kasi Ant/Tx Satrad 221 Ngliyep.
9. Lettu Lek Henry Sitorus. Ps.Kasi Kompernika Satrad 222 Ploso.
10. Lettu Lek Andhika Ari W. Ps Kasi Ant/tx Satrad 214 Pemalang.
11. Lettu Lek Tommy Aditya. Palek Gol 8 Depohar 50 SMO.
12. Letda Lek Manman S. Kaurtu Satrad 211 Tanjungkait.
13. Letda Lek Guntur Auryanto. Ps.Kasidallat Satrad 223 Balikpapan.
14. Letda Lek Rino Pratama. Ka TB Satrad 225 Tarakan.
15. Serka Yuli effendi. Anggota Satrad 211 Tanjung Kait.
16. Sertu Afrialdi. Anggota Satrad 241 Buraen.
17. Sertu Pri handoko. Anggota Satrad 216 Cibalimbing.
18. Sertu Suyatno. Anggota depohar 50 Smo.
19. Sertu Firman Nurmansyah. Anggota Satrad 223 Balikpapan.
20. Sertu Issa Hari kartika. Anggota Satrad 224 Kwandang.
21. Sertu Deden Wibowo. Anggota Satrad 213 Tanjung Pinang.
22. Sertu Eka biantara. Anggota Depohar 50 Smo.
23. Sertu Taufiq Soraya. Anggota Depohar 50 Smo.
24. Sertu Arisman Gulo. Anggota Depohar 50.
25. Sertu Dinosius Reba. Anggota Kosekhanudnas IV.
26. Serda Thomas Marlisa. Anggota Satrad 212 Ranai.
27. Serda Yudhistira. Anggota Satrad 242 Tanjungwarari.
28. Serda Sabar Sidauruk. Anggota Satrad 211 Tanjung kait.
29. Serda Sri hartanto. Anggota Depohar 50 Smo.
30. Serda Sugianto. Anggota Depohar 50 Smo.
Sekolah KIBI ini bertujuan untuk membantu para siswa yang akan melaksanakan Overseas OJT ke Negara pembuat Radar Master-T yaitu Negara Perancis, agar para siswa menguasai bahasa Inggris tehnik dan bahasa Inggris percakapan sehari-hari yang akan digunakan untuk berkomunikasi selama siswa nanti berada di Perancis. Mendekati penutupan KIBI para siswa melaksanakan OJT ke Satrad Tanjung Pinang. Rombongan berangkat ke Satrad 213 Tanjung Pinang pada hari Selasa 17 Agustus 2010 dan kembali ke Jakarta pada hari sabtu 21 Agustus 2010. Selama di Satrad 213 Tanjung Pinang rombongan mendapat pengenalan tentang Radar Master-T. Para siswa dapat melihat langsung bentuk Radar Master-T dan dapat mengetahui cara kerja Radar Master-T per sistem. Komandan satuan Radar 213 Tanjung Pinang Letkol Lek Wachid A.Zein menyambut baik kedatangan rombongan tim counterpart Radar Saumlaki yang diketuai Mayor Lek Supriadi dengan. Rombongan ini didampingi oleh sekretaris proyek Radar Master-T Letkol Lek Gunaryadi dan didampingi perwakilan dosen dari KIBI Sesa Halim. Setelah selesai study banding di Satrad 213 Tanjung Pinang rombongan kembali ke Jakarta. Pada tanggal 27 Agustus hari Jum’at pendidikan pelatihan KIBI MASTER-T secara resmi ditutup, dan keluar sebagai siswa terbaik KIBI MASTER-T gelombang ke 2 yaitu atas nama Lettu Lek I Made Sukrawan, S.T. Selanjutnya tim Counterpart melanjutkan pelatihan Kursus Dasar Komputer yang bertempat di Mabes AU di Disinfohlata AU selama kurang lebih 1 bulan. Kursus ini dibuka pada tanggal 30 Agustus 2010 dan ditutup pada tanggal 30 September 2010. Pelatihan ini bertujuan agar para siswa memiliki pengetahuan dasar tentang komputer, internet dan jaringan secara mendasar. Karena Radar Master-T yang akan diawaki oleh para siswa ini sudah menggunakan teknologi computer digital yang berbasis jaringan.
Overseas Training di TRS Company, Perancis
Setelah pelatihan pendidikan dasar komputer selesai para siswa kembali ke satuan asal masing-masing. Tapi sebelumnya para siswa sudah dibagi menjadi 5 tim subsistem yaitu sistem Radar, Sistem Training, Sistem CRC, Sistem Komunikasi dan Sistem Energy. Yang nantinya kelima subsistem ini akan mengikuti overseas training ke negara Perancis sesuai bidang masing-masing.
Setiap tim terdiri dari 6 orang dan terdiri dari perwira dan anggota. Tiap tim berangkat training overseas secara bertahap dan didampingi 1 orang dari rekanan PT. Citac. Berikut nama-nama tim counterpart per sistem :
- Sistem Radar
1. Mayor Lek Supriadi.
2. Mayor Lek Daniel Miranda.P.
3. Kapten Lek Gatot Wiseso, S.T.
4. Kapten Lek Syafrullah Hasan, S.T.
5. Serka Yuli Effendi.
6. Sertu Afrialdi.
- Sistem Training
1. Lettu Lek Angki Pandu Rizki.
2. Letda Lek Rino Pratama.
3. Letda Lek Guntur Auryanto.
4. Sertu Handoko.
5. Sertu Issa Hari Kartika.
6. Sertu Sugianto.
- Sistem CRC
1. Lettu Lek I Made Sukrawan, S.T.
2. Lettu Lek Hadi Dolly Palondongan.
3. Lettu Lek Tomy Aditya.
4. Sertu Suyatno.
5. Sertu Firman Nurmansyah.
6. Sertu Taufiq Soraya.
- Sistem Komunikasi
1. Kapten Lek Nur Sahid.
2. Lettu Lek Henry Sitorus.
3. Sertu Deden WIBowo
4. Sertu Dinosius Reba.
5. Sertu Arisman Gulo.
6. Sertu Eka Biantara.
- Sistem Energi
1. Lettu Lek Andhika Ari Widyanto.
2. Lettu Lek Manman Suryaman.
3. Serda Sri Hartanto.
4. Serda Thomas Marlissa.
5. Serda Sabar Sidauruk.
6. Serda Yudhistira.
Overseas Training ini bertujuan untuk melihat dan mempelajari secara langsung cara pengoperasian Master-T beserta peralatan pendukungnya mulai dari ON sampai OFF sehingga diharapkan personel mampu mengoperasikan Radar ini dan mengetahui cara pemeliharaannya beserta pemecahan trouble shooting apabila terjadi masalah teknis pada Radar. Untuk pengiriman alutsista Radar Master-T ini dari Perancis ke Indonesia membutuhkan waktu kurang lebih hampir 1 bulan melalui jalur kapal laut.
Tahap Persiapan Counterpart
Setelah seluruh subsistem selesai melaksanakan overseas training di Perancis dan kembali keIndonesia, masing-masing personel kembali ke satuan asal dan stand by disana sembari menunggu Surat Perintah untuk melaksanakan counterpart. Kurang lebih hampir 4 bulan menunggu Radiogram, akhirnya datang juga saat-saat yang dinantikan. Berdasarkan Telegram Kadiskomlek AU Nomor T / 67 / 2011 tanggal 20 April 2011 tentang daftar personel yang mengikuti kegiatan instalasi Radar Master-T di Satrad Saumlaki. Diperintahkan kepada seluruh personel counterpart yang berjumlah 30 orang ditambah 2 personel yaitu Lettu Lek Hanif Albana dan Letda Lek Sony Rizani yang bertindak sebagai tim Supervisi dari Depohar 50. Total seluruhnya berjumlah 32 orang yang mengikuti kegiatan instalasi Radar Master-T ini. Ketua tim counterpart Saumlaki yaitu Letkol Lek Supriadi memerintahkan kepada seluruh tim counterpart agar berkumpul di mess koharmatau Lanud Halim Perdana kusuma Jakarta sebagai check point berkumpul guna menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dan perlengkapan yang akan dibawa ke Saumlaki, seperti perlengkapan pribadi, peralatan untuk kurve, membawa bibit tanaman, seperti cabe,tomat,mangga,timun,terong dan sawi. Disamping itu tim juga membawa peralatan masak dan beberapa barang kebutuhan lainnya yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh ketua tim counterpart. Paling lambat tanggal 18 Mei 2010 seluruh personel counterpart wajib sudah berada di mess Koharmat AU Halim. Keesokan harinya pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2010 semua personel counterpart bergerak menuju Mabes AU guna berkumpul di ruang rapat Diskomlek Mabes AU untuk mendapatkan pengarahan dari kadiskomlek AU yaitu Kol Lek Sigalingging. Rapat ini juga dihadiri pejabat dari Diskomlekau diantaranya Kasubdis Radar Kol Lek Noor Permadi, Kayek Radar Master-T Kol Lek Agus Rudy Rahman, Kol Lek Amirullah, Katim counterpart Radar Saumlaki Letkol Lek Supriadi, Letkol Lek Yusuf Jauhari dan perwakilan dari PT Citac yaitu Pak Broto dan Pak Triyogo.
Dalam rapat ini beliau berpesan kepada seluruh personel counterpart terutama kepada ketua tim counterpart Letkol Lek Supriadi agar menjalani instalasi Radar dengan penuh semangat dan selalu menjaga kesehatan diri pribadi tiap-tiap personel sehingga segala sesuatunya diharapkan berjalan dengan aman dan lancar. Para personel juga diharapkan mampu menunjukan dedikasi kerja yang terbaik dan dapat bekerja sama sebagai sebuah tim yang kompak sehingga semua yang sudah direncanakan pimpinan TNI-AU dapat tercapai sesuai dengan rencana yaitu tergelar Satuan Radar di Saumlaki. Beliau juga menekankan meskipun Saumlaki terletak jauh di perbatasan Indonesia-Australia yang nota bene jauh dari Mabes AU tetapi beliau akan selalu memantau dan memperhatikan perkembangan Satuan Radar di Saumlaki. Pada akhirnya beliau berpesan ikut mendoakan agar dalam perjalanan menuju ke Saumlaki diberi keselamatan,kemudahan,kelancaran sampai tujuan tidak kurang satu apapun.
Setelah mendapat pengarahan dari Kadiskomlek AU, seluruh tim counterpart mohon pamit dan mohon doa restu kepada seluruh jajaran Diskomlek AU, kemudian rombongan kembali menuju mess Koharmat AU dan melaksanakan loading barang untuk ditimbang di DAAU Halim Perdana Kusuma. Seluruh personel memang harus menjaga kondisi tubuh agar tetap prima karena mengingat perjalanan yang akan ditempuh dari Jakarta menuju Saumlaki memang akan sangat melelahkan. Betapa tidak karena untuk sampai ke pulau Saumlaki rencana rombongan tim counterpart ini harus berganti dan berpindah 3 pesawat berbeda antara lain pesawat Hercules, Fokker-28, dan Cassa 212. Karena memang kondisi alam di Saumlaki yang tidak memiliki bandara runway yang panjang sehingga Hercules tidak bisa mendarat dan hanya pesawat Cassa yang bisa.
Pemberangkatan Tim Counterpart ke Saumlaki
Akhirnya pada hari Jum’at pagi dini hari pukul 05.00 WIB tanggal 20 Mei 2011,tim counterpart memulai hari pertama perjalanan menuju ke Saumlaki. Seluruh personel bergerak dari Mess Koharmatau menuju DAAU Halim Perdana Kusuma untuk melakukan penerbangan ke Ambon dengan menggunakan pesawat Hercules long body dari Skadron Udara 31 untuk dukungan khusus tim counterpart. Rombongan berangkat dari Jakarta pukul 07.00 WIB, Dengan route penerbangan Halim-Iswahyudi-Makasar-Ambon. Kemudian rombongan tiba di Ambon sekitar pukul 15.00 WIT dan seluruh rombongan menginap semalam di Ambon, keesokan harinya pada hari Sabtu,tanggal 21 Mei 2011 pukul 05 WIT rombongan menuju ke DAAU Ambon untuk melakukan penerbangan dengan menggunakan pesawat berbeda, yaitu menggunakan pesawat Fokker-28 dengan route Ambon-Tual. Pukul 09.00 WIT rombongan sampai diTual dan langsung melanjutkan penerbangan ke Saumlaki dengan menggunakan pesawat Cassa. Karena load pesawat Cassa yang terbatas, akhirnya rombongan dibagi menjadi 3 sortie. Sortie pertama berangkat dari Tual ke Saumlaki pukul 09.30 WIT. Penerbangan ditempuh kurang lebih satu setengah jam, pada pukul 11.00 WIT, rombongan sortie pertama tiba di Saumlaki, saat itulah untuk pertama kalinya rombongan tim counterpart menginjakan kaki di pulau Tanimbar Saumlaki tepatnya pada hari sabtu tanggal 21 mei 2011.
Tim Counterpart Tiba di Saumlaki
Setibanya di bandara Saumlaki rombongan disambut oleh jajaran muspida MTB,diantaranya hadir Kapolres MTB, Dandim, Danyon 734 Lor Labay dan pejabat dari Pemda Saumlaki yang sudah menunggu kedatangan tim counterpart di VIP room bandara. Sebagai tamu kehormatan ketua tim counterpart Letkol Lek Supriadi menerima upacara adat. Upacara adat ini memang biasanya diadakan untuk menyambut tamu yang berkunjung pertama kalinya ke pulau Tanimbar. Upacara adat tersebut sebagai ucapan selamat datang. Upacara ini berupa pemberian kain tenun berupa syall dan minum sofi yaitu minuman ciri khas Saumlaki. Dengan demikian, rombongan sudah diterima dan sah untuk menginjakan kaki di pulau Tanimbar. Rombongan di sambut hangat jajaran muspida MTB. Setelah makan siang bersama di Hotel Galaxy, Ketua tim counterpart letkol Lek Supriadi langsung menuju ke kantor bupati untuk menemui bapak bupati dengan tujuan untuk bersilahturahmi dan memperkenalkan diri dan memberitahukan bahwa rombongan sudah tiba di Saumlaki. Bapak bupati MTB yaitu bapak Bitzail S Teemar menyambut gembira kedatangan rombongan TNI Angkatan Udara ini. Beliau mengatakan dengan didirikannya Radar Angkatan Udara di Saumlaki kekuatan udara wilayah Indonesia Timur semakin kuat, sehingga secara tidak langsung kondisi wilayah di Saumlaki menjadi kondusif dan aman. Setelah dari kantor bupati rombongan menuju ke site Radar yang berjarak kurang lebih sejauh 20 km dari kota Saumlaki, site Radar tepatnya berada di desa Ilngei kawasan bukit Nifmasbulur. Disana sudah tersedia mess sebagai tempat tinggal seluruh tim counterpart yang nanti nya akan melaksanakan instalasi Radar. Di mess Radar sudah tersedia 9 kamar, tiap-tiap kamar tersedia lemari pakaian dan tempat tidur dan juga fasilitas dapur dan ruang makan. Meskipun masih banyak yang harus dibenahi dalam pembentukan satuan baru ini karena memang baru merintis untuk pertama kalinya, untuk itu diperlukan kerja keras dan kerja sama seluruh tim counterpart. Untuk menambah kenyamanan di mess, para personel mendirikan antena parabola yang sebelumnya di bawa dari Jawa sehingga para personel dapat menikmati acara TV. Disamping itu para personel juga melaksanakan kurve lingkungan sekitar mess, pembersihan kamar, pembuatan tiang jemuran, membuat taman mess, Instalasi genset mess untuk mengcover apabila listrik PLN mati.
Kegiatan Pra Counterpart
Menurut rencana dari Diskomlek Mabes AU, diperkirakan kapal yang mengangkut Radar Master-T, alat pendukung dan beberapa kendaraan dinas milik Satrad akan merapat ke pelabuhan Saumlaki pada bulan Juni 2011. Tetapi diluar dugaan kita semua, Ternyata kapal Ayu 8 yang mengangkut muatan Radar tidak bisa berlayar karena adanya faktor cuaca dan alam yang tidak bisa dihindari, Karena memang cuaca pada bulan Juni di Saumlaki sangat buruk, angin bertiup sangat kencang mengakibatkan ombak di laut tinggi sehingga kapal ayu 8 tidak berani berlayar dengan pertimbangan factor keselamatan. Kapten kapal ayu 8 memutuskan untuk menunda perjalanan sampai dengan cuaca dirasa aman untuk berlayar. Untuk mengisi kekosongan waktu sembari menunggu kapal datang, Seluruh personel counterpart mempersiapkan satuan untuk peresmian Satrad 245 Saumlaki yang nanti rencananya akan diresmikan langsung oleh KASAU. Letkol Lek Supriadi selaku ketua tim counterpart Saumlaki, memimpin seluruh anggota untuk bersama-sama membenahi satuan , Beliau memerintahkan seluruh anggota untuk sedini mungkin menyiapkan dan membenahi segala suatunya agar nanti pada saat peresmian dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan satuan meliputi kurve diseluruh site Radar dan lingkungan perkantoran, Pembuatan mading, pembuatan mading laporan, pembuatan lampu siwastem, pembenahan yang berada di ruang operasi Radar dan pembenahan mess. Selain itu Satrad juga mengadakan kegiatan sosialisi dengan instansi samping di MTB, diantaranya yaitu dengan adanya penyuluhan kesehatan dan pengecekan kesehatan tiap personel oleh Dinas Kesehatan MTB, kemudian ada sosialisasi dari bank BRI tentang tabungan dan asuransi.
Setelah beberapa bulan menunggu kurang lebih 3 bulan kapal ayu 8 yang tertunda berlayar, akhirnya pada tanggal 3 september 2011 kapal yang bermuatan container Radar, ranmor, craine dan peralatan pendukung tiba di perairan Saumlaki tetapi belum bisa bongkar muat. Pada tanggal 7 september 2011 kapal ayu 8 merapat di pelabuhan pelelangan ikan ( PPI ) kota Saumlaki untuk melaksanakan bongkar muatan dan pada hari itu juga seluruh muatan yang berada didalam kapal ayu 8 dikeluarkan. Setelah semua berhasil dikeluarkan dari kapal kemudian barang-barang Radar dan kendaraan dinas bergerak menuju ke site Radar, dari pelabuhan Saumlaki sampai site Radar berjarak sekitar 15 km. Ini bukan hal yang mudah untuk memindahkan container Radar yang begitu besar ke site Radar, mengingat jalan di kota Saumlaki sangat kecil ditambah lagi jalan yang naik dan turun. Alhamdullilah dengan sangat hati-hati dan kerja keras container Radar berhasil sampai di site Radar.
Counterpart - Instalasi Radar Master T
Dalam instalasi Radar Master-T ini para personel dibantu oleh para teknisi dari Thales Perancis untuk merakit dan menginstalasi Radar Master-T ini. Adapun teknisi Thales yang ikut dalam instalasi di antaranya : Mr Bruno untuk menginstall sistem energy dan UPS, Mr Rebecca untuk menginstall sistem komunikasi, Mr Peracca untuk menginstall sistem CRC, Mr Boudron untuk menginstall sistem Radar. Team counterpart mulai melaksanakan kegiatan instalasi Radar dimulai pada tanggal 8 september 2011. Sebelum memulai kegiatan instalasi setiap pagi Letkol Lek Supriadi selaku ketua tim counterpart selalu memberikan arahan, beliau selalu menekankan kepada seluruh anggota agar dalam pelaksanaan instalasi Radar agar selalu menjaga keamanan/safety diri pribadi maupun alut sista dan jangan lupa berdoa sebelum memulai aktifitas dengan harapan agar semua anggota selalu dalam lindungan-Nya dan diberi kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan tugas. Setelah apel pagi jam 07.00 WIT seluruh anggota bersiap-siap melaksanakan kegiatan sesuai arahan saat apel pagi. Kegiatan instalasi dilaksanakan setiap hari Senin sampai hari Sabtu selesai pukul 17.00 WIT kecuali hari minggu tidak ada kegiatan instalasi.
Instalasi tiap-tiap subsistem di awali dengan pembongkaran container dan peti yang berisi peralatan Radar. Radar pallet merupakan bagian yang pertama kali di install, Radar pallet diangkat menggunakan craine dan ditempatkan pada posisinya yaitu di lantai 3 site Radar. Kemudian dilanjutkan pengangkatan Antenna dan Platform Radar untuk diletakkan di lantai 4 yaitu lantai paling atas. Seluruh personel yang terlibat dalam proses ini harus benar-benar fokus dan waspada karena kelalaian dan kecerobohan yang sepele dapat berakibat fatal. Tahap selanjutnya adalah instalasi sistem energy yang terdiri atas 2 genset yang kemudian dilanjutkan dengan instalasi sistem komunikasi dan UPS dan yang terakhir instalasi CRC. Setelah semua sistem terinstal di bagian masing-masing, seluruh anggota melaksanakan pelatihan dan cara pengoperasian sesuai dengan sistem masing-masing yang ditemani teknisi dari Thales. Pada tahap ini seluruh anggota mempunyai kesempatan untuk belajar, karena secara langsung ikut terjun dalam membantu instalasi dan pengaktifan Radar Master-T ini. Kesempatan ini merupakan moment yang sangat berharga dan merupakan kebanggaan bagi seluruh anggota counterpart karena untuk pertama kalinya turut andil dalam instalasi Radar yang nantinya akan beroperasi untuk menjaga kedaulatan wilayah udara NKRI khususnya di Saumlaki dan sekitarnya .
Setelah kurang lebih 1,5 bulan melaksanakan kegiatan instalasi Radar, seluruh sistem dinyatakan sudah selesai terinstal dan siap untuk dioperasikan, yang sebelumnya sudah dilakukan beberapa tahapan pengecekan untuk memastikan seluruh sistem benar-benar bekerja dengan baik dan normal. Seluruh anggota diberi kesempatan untuk melaksanakan prosedur ON dan OFF dengan didampingi teknisi dari Thales dengan harapan semuanya bisa mengoperasikan sistem Radar karena merekalah yang mengawaki alutsista ini kedepannya. Setelah seluruh kegiatan instalasi Radar selesai, dilaksanakan kegiatan Radar trial. Kegiatan Radar trial bertujuan untuk menguji kemampuan sista Radar dan pendukungnya sehingga siap digunakan untuk melaksanakan operasi pengamatan udara, dalam pelaksanaan Radar trial seluruh personel ditekankan dan diwajibkan untuk mematuhi prosedur teknik dalam pengoperasian sista Radar dan pendukungnya, termasuk didalamnya pre-check dan re-check secara kontinu yang meliputi prosedur ON dan OFF secara benar. Selain itu pemeliharaan rutin yang meliputi pemeliharaan harian, mingguan, bulanan dan tahunan perlu di perhatikan dan dilaksanakan secara terjadwal. Pelaksanaan Radar trial dilaksanakan 2 minggu menjelang peresmian Satrad 245 Saumlaki. Dalam masa percobaan ini semua sistem beroperasi de baik dengan dan normal dan Radar Master-T Saumlaki dinyatakan benar-benar siap untuk melaksanakan operasi pertahanan udara. Setelah Radar dinyatakan siap beroperasi maka dilaksanakan serah terima Radar dari pihak Thales ke pihak TNI Angkatan Udara.
Peresmian Satuan Radar 245 Saumlaki dan Pelantikan Komandan Satrad 245
Sesuai dengan rencana Satrad 245 Saumlaki akan diresmikan langsung oleh KASAU yaitu Marsekal TNI Imam Sufaat. KASAU dalam kunjungannya ke Saumlaki juga didampingi pejabat teras TNI-AU. Rombongan ini menempuh waktu sekitar 5 jam perjalanan dari Jakarta menuju Saumlaki. Dari Jakarta rombongan terbang dengan pesawat khusus yaitu dengan menggunakan pesawat B-737 VVIP TNI AU yang dipiloti langsung oleh Komandan Skadron udara 17 Letkol Pnb Bambang Gunarto, tetapi pesawat B-737 VVIP TNI AU ini hanya bisa mengantar rombongan sampai Ambon. Pesawat ini tidak bisa mendarat sampai Saumlaki karena keterbatasan panjang landasan. Selanjutnya perjalanan rombongan KASAU dilanjutkan dengan menggunakan pesawat Trigana yang sudah dicharter oleh pihak TNI-AU. Rombongan juga akan didukung dengan pesawat CN 235 milik TNI-AU karena memang jumlah rombongan yang cukup banyak diantaranya ada personel pendukung dan rekan-rekan wartawan yang akan meliput kegiatan KASAU di Saumlaki.
Kedatangan KASAU dan Rombongan di bandara Saumlaki disambut oleh Pangkohanudnas Marsekal muda JFP Sitompul dan Bapak Bupati MTB beserta seluruh jajaran muspida. Sebagai tamu kehormatan KASAU menerima upacara adat tradisi penyambutan tamu yaitu menerima syall tenun serta meminum secangkir sofi. Setelah itu rombongan KASAU langsung bergerak menuju ke site Radar di desa Ilngei yang berjarak kurang lebih 20km dari bandara.
Berdasarkan Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/64/VIII/2011 tanggal 18 Agustus 2011 tentang peresmian dan pelantikan jabatan komandan Satuan Radar 245 Saumlaki. Akhirnya pada tanggal 15 November 2011 hari Selasa, secara resmi Satrad 245 Saumlaki diresmikan. Satrad 245 Saumlaki ini diresmikan oleh KASAU yaitu Marsekal TNI Imam Sufaat. Dalam upacara peresmian ini dihadiri oleh seluruh Pejabat teras TNI-AU diantaranya Pangkohanudnas Marsekal muda JFP Sitompul dan Pangkosek IV Marsekal pertama Dedy Nita Komara. Upacara juga dihadiri bapak bupati MTB yaitu Bapak Bitzail. S Teemar beserta seluruh jajaran muspida di MTB.
Upacara peresmian Satrad 245 di pimpin oleh KASAU sebagai Inspektur upacara. Upacara ini sekaligus melantik Letkol Lek Supriadi sebagai Komandan Satuan Radar 245 Saumlaki yang pertama. Setelah upacara selesai KASAU beserta rombongan langsung menuju Pos Komando Satuan Radar 245 untuk meninjau dan mengecek kesiapan Radar Saumlaki secara langsung. Letkol Lek Supriadi selaku Komandan Satuan Radar 245 Saumlaki yang baru dilantik memberikan paparan tentang Radar Master-T Kepada KASAU dan seluruh rombongan. Dalam paparan tersebut KASAU memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras seluruh tim counterpart yang sudah berhasil menginstalasi Radar Master-T ini dengan baik. Beliau juga menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh jajaran yang sudah ikut berperan dalam membantu pembentukan Satuan Radar 245 Saumlaki. Terakhir beliau mengucapkan selamat bertugas kepada seluruh anggota Satuan Radar 245 Saumlaki. Setelah seluruh rangkaian upacara peresmian selesai, KASAU beserta rombongan dengan diantar oleh seluruh jajaran Muspida kembali ke bandara Olilit Saumlaki untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Tual, karena menurut rencana setelah dari Saumlaki KASAU mengadakan kunjungan kerja ke TUAL. Setelah kunjungan kerja di Tual KASAU beserta rombongan kembali ke Ambon dan berganti pesawat B-737 VVIP TNI-AU untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta Halim Perdana Kusuma.
Berdasarkan Surat Keputusan KASAU tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan TNI –AU nomor Kep/21-PKS/IX/2011 yang berisi tentang daftar nama personel yang menduduki jabatan di Satrad 245 Saumlaki sebagai berikut :
- Letkol Lek Supriadi Jabatan Komandan Satuan Radar 245 Saumlaki.
- Mayor Lek MD.Pajuk Jabatan Kadisops Satuan Radar 245 Saumlaki.
- Kapten Lek Gatot Wiseso Jabatan Kadishar Satuan Radar 245 Saumlaki.
- Kapten Lek Syafrullah Hasan jabatan Kasi RP Satrad 245 Saumlaki.
- Kapten Lek Nur Sahid jabatan Kasi Ant/TX Satrad 245 Saumlaki.
- Kapten Lek I Made Sukrawan jabatan Kasi Kom Display Satrad 245 Saumlaki.
- Lettu Lek Hadi priyono DP jabatan Kasi bantek Satrad 245 Saumlaki.
- Lettu Lek Angki Pandu Rizki Jabatan Kasikompernika Satrad 245 Saumlaki.
- Lettu Lek Henry Sitorus jabatan Kasi Dallat Satrad 245 Saumlaki.
- Lettu Lek Andhika Ari Widyanto jabatan Kasi Komunikasi Satrad 245 Saumlaki.
- Lettu Lek Tommy Aditya Jabatan Kasi Matud Satrad 245 Saumlaki.
- Lettu Lek Guntur auryanto Jabatan Ps Kasilambangja Satrad 245 Saumlaki.
- Lettu Lek Manman Suryaman Jabatan Kaurtu Satrad 245 Saumlaki.
- Lettu Lek Rino Pratama Jabatan Kaurdal Satrad 245 Saumlaki.
Berdasarkan surat Sertifikasi Kelaikan Militer dari Menteri Pertahanan RI nomor : Sertifikat / 02 / XII / Radar / 2011, kepala pusat kelaikan badan pertahanan kementerian pertahanan RI dengan ini menyatakan bahwa komoditi militer Radar GCI dan kelengkapannya jenis Master-T buatan Thales Raytheon Sistem (TRS) Company, France telah memenuhi persyaratan kelaikan militer Indonesia. Dengan adanya surat tersebut maka secara resmi satuan Radar 245 Saumlaki melaksanakan operasi pengamatan udara di wilayah timur, Dengan jam operasi 12 jam mulai beroperasi dari jam 08.00WIT sampai dengan pukul 20.00 WIT. Satuan Radar 245 Saumlaki dibawah wilayah Kosekhanudnas IV Biak dengan demikian bertambah lagi Radar yang menjaga NKRI di wilayah timur terutama di pulau Maluku.
Itulah sekelumit sejarah singkat berdirinya Satrad 245 Saumlaki mulai dari awal instalasi sampai dengan peresmian. Semoga kedepan dengan berdirinya Satrad 245 Saumlaki dapat menambah kekuatan udara negara RI. Kami disini bekerja ikhlas mengabdi kepada bangsa dan Negara dengan semboyan kami “ Teruslah berbakti walaupun tidak dipuji “ akan kujaga langitku dengan caraku “ Jangan ganggu beta pung langit “ SEKIAN DAN TERIMAKASIH.