Do your best

Selamat Datang di Satuan Radar 245 Saumlaki

Puncak Bukit Nifmasbulur, Maluku Tenggara Barat.

Rekreasi Bersama

Menghilangkan kejenuhan setelah sekian lama beraktifitas.

Korve Lingkungan

Kegiatan korve untuk menjaga lingkungan kerja tetap bersih, aman dan nyaman.

Olahraga Bersama di Pantai Weluan

Olahraga futsal di pantai Weluan Saumlaki untuk menghilangkan penat setelah bekerja seharian.

Kantor Satrad dilihat dari Site Radar

Foto Kantor ini diambil pada Januari 2011.

Pages

13 April 2016

ACARA PERINGATAN HUT TNI AU KE-70

Saumlaki (9 April 2016).   Sambutan tertulis Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna dalam HUT TNI AU ke-70 yaitu dimensi kedirgantaraan yang menjadi ruang pengabdian TNI AU, akan terus berkembang dengan spektrum yang semakin cepat, luas dan signifikan. Saat ini wilayah udara bukan lagi lahan kosong yang tidak bermakna, melainkan menjadi bagian wilayah yang sangat menentukan bagi kedaulatan suatu negara, kepentingan nasional dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Dengan demikian lanjut Kasau, maka kekuatan udara menjadi hal penting yang harus dikelola secara bersama-sama, agar mampu mengontrol seluruh ruang udara nasional, karena untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, secara mutlak perlu didukung oleh kekuatan udara yang kapabel. 

Kutipan Pidato Presiden Soekarno pada bulan April 1955, menyampaikan bahwa, kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan perang modern, hal ini mengisyaratkan, perang dimasa depan tidak bisa lepas dari kekuatan udara, air supremacy menjadi faktor penentu dalam memenangkan perang, namun demikian sangat diperlukan kesinambungan kerjasama antar matra melalui cara pandang multi domain integration, demikian ungkap Kasau. Lebih lanjut Marsekal TNI Agus Supriatna mengungkapkan bahwa untuk menyiapkan Angkatan Udara yang powerful dan bersinergi dalam multi-domain integration, diperlukan pengawakan organisasi yang mampu menghadapi cyber war dan space war

Dalam rangka memperingati HUT TNI AU ke-70 pada tanggal 9 April 2016, Satuan Radar 245 Saumlaki mengadakan acara pemotongan tumpeng yang dihadiri oleh seluruh personel Satrad 245 beserta keluarga besar. Sebelum acara pemotongan tumpeng yang dilaksanakan oleh Komandan Satrad 245 Mayor Lek Eko Patra T.W.,S.T. beserta ibu, dibacakan lintasan sejarah TNI AU agar seluruh personel Satrad 245 tidak melupakan sejarah para pahlawan khususnya para pendiri TNI AU yang telah berjuang mengembangkan sayap Swa Bhuwana Paksa di Dirgantara Indonesia ini. Kemudian dilanjutkan acara ramah tamah seluruh personel Satrad 245 beserta keluarga besar, juga diadakan kuis spontan dari Komandan yang berisi pertanyaan seputar TNI AU dan Satuan Radar 245. Acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan moralitas seluruh personel Satrad 245 dalam menjalankan tugas dan kewajiban menjaga keamanan wilayah udara nasional.

ACARA TRADISI KENAIKAN PANGKAT PERSONEL PERIODE 1 APRIL 2016

Saumlaki (1 April 2016).   Kenaikan Pangkat satu tingkat lebih tinggi merupakan penunjang dalam profesionalisme prajurit TNI untuk melaksanakan tugas kerja sehari-hari. Makna sebuah kenaikan pangkat bagi seorang Prajurit dan PNS TNI pada hakekatnya merupakan wujud penghargaan pimpinan, atas prestasi yang telah dicapai, sekaligus terkandung tuntutan untuk terus meningkatkan kapasitas, keluasan wawasan dan kinerja, sesuai tingkatan pangkat yang disandangnya.

Acara dimulai dengan pelaksanaan tradisi satuan kepada para personel yang mendapat kenaikan pangkat. Adapun personel yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi yaitu Serka Sri Hartanto, Serka Yudhistira Agusta, Serka Thomas Marlissa, Serka Hengki Heriawan, Serka Sabar Sidauruk, Sertu Benny Prasadja, Praka Hendra Sutarji, Pratu Nurokim, Pratu Mawardi, Pratu Husri Lidawa. Setelah tradisi dilaksanakan upacara pelantikan kenaikan pangkat yang dipimpin oleh Komandan Satuan Radar 245 Mayor Lek Eko Patra T.W.,S.T.   

Usai pelaksanaan upacara pelantikan kenaikan pangkat dilanjutkan acara tambahan yaitu ucapan selamat dari Komandan, para Perwira dan Anggota Satrad 245 kepada seluruh personel yang naik pangkat periode 1 April 2016 dengan harapan semoga dengan kenaikan pangkat ini mampu meningkatkan semangat pengabdian terhadap tugas dan tanggung jawabnya. 

26 Maret 2016

KUNJUNGAN KERJA PANGLIMA KOSEKHANUDNAS IV KE SATRAD 245 SAUMLAKI, 4 JAM YANG BERKESAN

Saumlaki, Rabu 23 Maret 2016.
Hari Rabu pagi pukul 08.52 WIT pesawat CN-295 dengan kode penerbangan A-2902 yang membawa rombongan Panglima Komando Sektor Hanudnas IV landing dengan mulus di bandara Mathilda Batyaleri. Setelah Panglima dan rombongan yang terdiri dari Ibu Pangkosekhanudnas IV, Asops Koseknaudnas IV, Askomlek Kosekhanudnas IV dan Mayor sus Dukut turun dari pesawat, Komandan Satuan Radar 245 Mayor Lek Eko Patra Teguh Wibowo S.T beserta Ibu Wahyu Eko Patra T.W menyambut dengan hangat. Acara penyambutan menjadi tambah meriah ketika Tim Tari dari putra-putri pelajar SMA Unggulan Saumlaki tampil dengan atraktif dan mempesona.  Rangkaian acara penyambutan diakhiri dengan pengalungan selendang Tenun Khas Saumlaki oleh 2 siswi dari Tim tari tersebut. Pangkosekhanudnas IV berkunjung ke Satrad 245 Saumlaki dalam rangka kunjungan kerja rutin tahun 2016. Setelah ber istirahat sejenak di VIP Room bandar Mathilda, rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Satrad 245 Saumlaki. Di dalam perjalanan rombongan di bagi menjadi 2. Rombongan pertama terdiri dari Marsekal Pertama Tamsir Gustari Malik ( Pangkosekhanudnas IV), Kolonel PNB Jhony Sumaryana S.E (Asops Kohanudnas IV) , Letkol Lek Sudirman ( Askomlek Kohanudnas IV) dan Mayor Sus Dukut (Faskon) menuju ke kantor Satrad 245 sedangkan Ibu Tamsir Gustari Malik langsung ke kantor IKKT Anak Ranting 005 Satrad 245 Saumlaki yang terletak di Komplek Perumahan Satrad 245 Saumlaki. Panglima beserta rombongan disambut oleh seluruh personel Satrad 245 yang ada dan berjajar membentuk 1 baris untuk bisa berjabat tangan dengan Panglima.  

Dalam acara pembekalan kepada personel Satrad 245 Saumlaki, Panglima mengatakan bahwa Saumlaki adalah salah 1 wilayah perbatasan yang sangat strategis. Dimana Satrad 245 Saumlaki dilengkapi dengan Alutsista Radar yang paling canggih yang dimiliki Negara Indonesia saat ini. Sehingga personel yang di pilih untuk berdinas di Satrad 245 Saumlaki pun adalah orang-orang pilihan. Beliau menambahkan, bahwa ke depan Saumlaki akan berkembang dengan pesat mengingat mulai ramainya berita tentang blok Masela. Rencana pengembangan kekuatan TNI di wilayah Saumlaki sudah menjadi salah 1 prioritas oleh Mabes TNI. Untuk itu beliau berharap kepada seluruh personel Satrad 245 Saumlaki untuk terus meningkatkan integritas, loyalitas dan profesionalisme. Setelah acara pembekalan, panglima dan rombongan melanjutkan kunjungan ke site Radar untuk melihat kegiatan pengamatan udara oleh Shift Operasi pada hari itu.

Pada pukul 11.50 WIT, rombongan Panglima meninggalkan kantor Satrad 245 Saumlaki untuk melanjutkan kegiatan kuker di Komplek Perumahan Satrad 245. Setelah selesai meninjau komplek, rombongan panglima melaksanakan makan siang di Restoran & Hotel Beringin Dua. Kegiatan ini adalah kegiatan terakhir dari rangkaian kegiatan Kuker Panglima Kosekhanudnas IV dan rombongan. Dan pada pukul 13.10 WIT, pesawat A-2902 yang membawa  Pangkosekhanudnas IV dan rombongan take off menuju ke Ambon. Panglima kosekhanudnas IV dan rombongan melanjutkan perjalanan sesuai dengan jadwal kegiatan yang padat. 

10 Maret 2016

Latihan Pertahanan Udara Kohanudnas

Pelaksanaan latihan pertahanan udara Kohanudnas meliputi:
  1. Latihan Pertahanan Udara "Kilat" (Latihan Kesiapan Perorangan). Bertujuan menguji kemampuan dan kesiapan personel penerbang pesawat TS dan personel GCI secara terkoordinasi serta terintegrasi untuk menjamin kesiapsiagaan operasi dalam sistem pertahanan udara nasional. Dengan sasaran tetap terpeliharanya tingkat kesiapsiagaan personel-personel penerbang TS, penindak low speed dan personel GCI sehingga siap untuk melaksanakan operasi pertahanan udara.
  2. Latihan Pertahanan Udara "Cakra" (Latihan Kesiagaan Satuan). Melatih kesiapsiagaan dan kemampuan unsur pertahanan udara TNI dan radar sipil dalam rangka menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia. Dengan sasaran tercapainya dan terpeliharanya kesiapsiagaan unsur-unsur pertahanan udara TNI AU sehingga dapat digunakan  untuk melaksanakan operasi pertahanan udara.
  3. Latihan Pertahanan Udara Nasional "Perkasa" (Latihan Kesiagaan Antar Satuan). Mewujudkan sistem pengamatan dan penangkalan yang handal terhadap setiap bentuk ancaman kekuatan udara asing di wilayah yurisdiksi nasional, mewujudkan kesiapsiagaan dan sistem penangkalan serta penindakan yang handal di wilayah udara tanggungjawab Kosekhanudnas I, II, III, dan IV beserta unsur-unsur pertahanan udara TNI AU, AD, AL dan unsur sipil yang berkemampuan pertahanan udara sesuai dengan mekanisme pertahanan udara sehingga dapat digunakan untuk melaksanakan operasi pertahanan udara.
  4. Latihan Pertahanan Udara Nasional "Tutuka" (Latihan Kesiagaan Komando). Menguji kesiapsiagaan operasional Kohanudnas dalam suatu operasi pertahanan udara dalam rangka mewujudkan sistem pengamatan, penangkalan dan penindakan yang handal terhadap berbagai kontinjensi yang perlu diantisipasi dan direspon di wilayah udara nasional Indonesia. Serta tercapai dan terpeliharanya kesiapsiagaan Kohanudnas beserta jajaran Kosek Hanudnas dan unsur-unsur Hanud TNI AU, AD, AL dan unsur sipil yang mempunyai kemampuan Hanud serta Hanud Pasif di obyek vital sesuai dengan mekanisme pertahanan udara sehingga dapat digunakan untuk melaksanakan operasi pertahanan udara.
  5. Latihan "Angkasa Yudha" (Latihan Kesiapan Antar Komando). Bertujuan melatih kerjasama antar satuan di jajaran Kotama dan antar Kotama di jajaran TNI AU dan Kohanudnas dalam melaksanakan tugas-tugas operasi udara secara terkoordinasi dan terintegrasi. Menguji doktrin, prosedur, taktik dan teknik serta sistem kodal udara berdasarkan Jukops TNI AU maupun petunjuk-petunjuk lain yang berhubungan dengan pelaksanaan operasi udara. Sebagai sarana uji coba maupun evaluasi terhadap kemampuan dan kesiapan operasional Kotama TNI AU dan Kohanudnas.
  6. Latihan Gabungan TNI. Meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme kegiatan operasi gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi  yang diperkirakan akan terjadi.
Referensi : Buku "Superior Air Defense System sebagai Penegak Supremasi Hukum dan Kedaulatan di Wilayah Udara NKRI", Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Kohanudnas, Jakarta, 2015.

08 Maret 2016

Operasi Pertahanan Udara Kohanudnas

Dalam rangka mengamankan wilayah udara NKRI selama 24 jam secara terus menerus, Kohanudnas melaksanakan Operasi Pertahanan Udara selama 360 hari dengan melibatkan unsur-unsur pendukungnya. Pelaksanaan operasi dan latihan Pertahanan Udara oleh Kohanudnas terbagi menjadi :

Operasi Pertahanan Udara (Opshanud), meliputi :
  1. Opshanud Aktif "Tangkis Sergap". Operasi ini bertujuan untuk mencapai penguasaan wilayah udara nasional di wilayah coverage Satuan Radar dengan mencegah dan menangkal secara dini setiap bentuk ancaman udara yang mengancam kedaulatan di wilayah udara.
  2. Opshanud Terkordinasi "Petir Malindo". Operasi Pertahanan Udara Terkordinasi Malindo dengan deteksi setiap pesawat yang melintasi wilayah udara di Selat Malaka, Hand Over dan Take Over sasaran di perbatasan agar tidak terjadi pelanggaran di wilayah udara Selat Malaka dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI.
  3. Opshanud "Tameng Sergap". Operasi Pengamanan Perbatasan Wilayah Laut Indonesia-Malaysia (Ambalat) mulai di wilayah udara Perairan Karang Unarang, Laut Sulawesi dengan deteksi, identifikasi, intersepsi dan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku.
  4. Opshanud "Pam VVIP". Untuk menjamin keselamatan , keamanan dan kelancaran kegiatan Presiden, Wakil Presiden, Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan beserta keluarganya, baik dalam kegiatan penerbangan maupun dalam kegiatan lainnya dan untuk menjamin keamanan wilayah udara selama kegiatan Presiden,Wakil Presiden dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan beserta keluarganya.  Dengan melaksanakan deteksi, identifikasi, intersepsi dan penindankan sesuai ketentuan yang berlaku.
  5. Opshanud Pasif "Sarang Petir". Melaksanakan Operasi Pertahanan Udara Pasif dalam rangka mengamankan obyek-obyek vital strategis dari ancaman serangan udara musuh di seluruh wilayah Indonesia dengan melaksanakan deteksi dan identifikasi sasaran-sasaran yang dikenal maupun tidak dikenal yang akan mendekati posisi obyek-obyek vital strategis, mencegah serangan udara terhadap obyek-obyek vital strategis, mencegah kerugian yang lebih besar akibat serangan udara dan mewujudkan pengawasan wilayah udara sepanjang waktu dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI.
Sumber : Buku "Superior Air Defense System sebagai Penegak Supremasi Hukum dan Kedaulatan di Wilayah Udara NKRI", Marsekal Muda TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Kohanudnas, Jakarta, 2015

18 Februari 2016

Obyek Wisata di Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB)

1. PANTAI WELUAN.

Pantai Weluan Merupan Obyek Wisata Alam ,yang Berada di Pesisir Timur Desa Olilit Timur, Kecamatan Tanimbar Selatan. Jarak tempuh untuk mencapai obyek wisata ini adalah 4 (Empat) km dari Kota Saumlaki (Ibu Kota Kab. Maluku Tenggara Barat) dengan mengunakan trasnportasi darat dengan waktu tempuh 10-15 menit. Obyek Wisata Pantai ini memiliki kekhasan tersendiri yaitu pasir putih yang terbentang luas dengan hamparan nyiur yang melambai sepanjang pesisir pantai. Panjang Pantai Weluan : 2Km. Jarak Bibir pantai ke darat : 40 meter. Di depannya terdapat dua pulau kecil ( Pulau Nuskesar ) berada di tengah laut. Hal ini Semakin menambah nuansa pantai yang sejuk dan indah bagi Wisatawan yang hendak berkunjung ke tempat ini. Sarana wisata yang terdapat di obyek wisata ini adalah MCK, Gasebo, Cafe, shelter, Jalan setapak, 

2. PANTAI MATAKUS.

Pantai Matakus adalah Obyek Wisata Bahari yang berada di Pulau Matakus. Lokasi Pantai ini terletak disebelah Selatan Kota Saumlaki. Dengan Jarak tempuh dari Ibukota Kabupaten ke Pantai Matakus Diperlukan waktu 20 – 30 Menit menggunakan Transportasi Laut. Kekhasan tempat ini adalah pantai/pasir putih, air laut yang sangat bening dengan terumbu karang yang masih original. Tempat ini memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melakukan kunjungan wisata dan rekreasi air seperti Snorkling ,Diving, Fishing . Berbagai Sarana wisata yang ada di Lokasi Pantai Wisata antara lain : MCK, Gasebo Aula , Jalan Setapak Wisata,dll) 

3. PERAHU BATU ARUI BAB.

Natar Sori adalah sebuah situs Budaya. Terletak di Desa Arui Bab, Kecamatan Wertamrian. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ke Obyek Wisata ini 57 km. Untuk menuju ke Obyek Wisata ini menggunakan Transportasi Darat (baik roda dua maupun roda empat), waktu tempuhnya sekitar satu setengah jam. Bentuk dari Natar ini menyerupai sebuah perahu dengan strukturnya yang terbuat dari batu. Batuan yang dipakai untuk membentuk Natar ini memiliki ukiran-ukiran . Diperkirakan dibuat pada Tahun 1400 Masehi. Natar Sori atau menurut bahasa setempat wain tenin (tempat untuk bermusyawarah). Natar dibentuk dengan alasan kebutuhan untuk bermusyawarah. Hal tersebut dikarenakan, pada jaman itu masing-masing keluarga belum memiliki tempat tinggal/rumah sendiri-sendiri, sehingga dapat ditemukan beberapa keluarga yang mendiami satu tempat tinggal. Natar Sori juga sebagai simbol kejayaan. Bentuknya yang menyerupai perahu memiliki arti khusus yaitu dengan perahu yang ditupangi, masyarakat dapat berlayar untuk mencapai sebuah tujuan atau sebuah kejayaan bersama-sama dengan aman. 

4. MONUMEN PENDARATAN MISIONARIS.

Monumen Pendaratan dua Misionaris MSC: Pastor Clerks & Capers merupakan awal penyebaran karya misi dan Injil di Bumi Duan Lolat. Letaknya di pantai Wetole desa Sifnana Kec. Tanimbar Selatan.Jarak tempuh untuk mencapai lokasi ini 2Km dari kota Saumlaki dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan waktu tempuh 5 menit. Keunikan tempat ini adalah para wisatawan yang hendak berkunjung dapat melakukan doa-doanya secara khusuk dan menikmati hutan mangrove/bakau di sekitar monumen 

5. GUA JEPANG.

Gua Jepang Ini adalah Obyek Wisata Sejarah yang merupakan Tempat Tinggal Panglima Tertinggi Jepang yaitu Panglima Nishihara Botai . Goa tersebut terletak di desa Lingat kecamatan Selaru. jarak dari ibu kota kabupaten 100 mil dengan waktu tempuh 120 menit menggunakan transportasi laut. Goa Jepang ini ada sejak Tahun 1942. Goa Jepang Ini adalah Obyek Wisata Sejarah yang merupakan Tempat Tinggal Wakil Panglima Jepang yaitu Nakamura Botai. . Goa tersebut terletak di desa Lingat kecamatan Selaru. jarak dari ibu kota kabupaten 100 mil dengan waktu tempuh 120 menit menggunakan transportasi laut. 

6. PEMANDIAN AIR BOMAKI

Air tersebut merupakan obyek wisata alam dan berada di sebelah Utara kota saumlaki tepatnya di desa Bomaki kec. Tanimbar Selatan. Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Obyek wisata 15 Km dengan Jarak tempuh 30 menit menggunakan transportasi darat. Bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke tempat ini dapat menikmati keunikan serta panorama alam yang indah dan sejuk. Obyek ini masih alami sehingga pengunjung dapat melakukan aktifitas rekreasi dengan nyaman dan rileks. 

7. KRISTUS RAJA

Monuman Kristus Raja merupakan salah satu obyek wisata rohani yang letaknya di bagian ujung timur pulau Jamdena, tepatnya di lokasi findwar desa Olilit Timur. Monumen ini diresmikan pada tahun 2004 dan diberkati oleh Duta Vatikan untuk Indonesia Mgr. Ranjit Patabendigde. Monumen ini sebagai wujud Penghargaan dan Penghormatan kepada Kristus Raja Alam Semesta yang biasanya dirayakan pada Bulan Nopember setiap tahun oleh umat katolik. Monumen ini dapat dilihat keindahannya secara jelas oleh pengunjung apabila berkunjung menggunakan kapal laut saat akan memasuki kota Saumlaki. waktu tempuh ke Monumen ini 10 menit menggunakan Kendaraan Roda dua dan Roda empat , lokasi tersebut berjarak 3 Km dari kota Saumlaki. Keindahan alam yang menarik bagi para wisatawan yaitu dapat menyaksikan dan menikmati sunset secara utuh di tempat ini

Air Defence Identification Zone (ADIZ)

ADIZ adalah suatu zona bagi keperluan identifikasi dalam sistem pertahanan udara suatu negara. Dalam praktiknya, beberapa negara menetapkan ADIZ secara permanen atau temporer mulai dari wilayah teritorial atau batas terluar teritorial ke arah laut lepas.

Setiap pesawat udara asing yg terbang dan berada dalam zona tersebut dan/atau terbang mengarah ke wilayah teritorial negara pendidi ADIZ, dapat diminta dan mengenalkan diri dan diharuskan memberikan laporan rencana penerbangannya sebagai suatu persyaratan masuk ruang udara nasional suatu negara. Pesawat udara yang tidak memenuhi ketentuan tersebut akan menghadapi tindakan intersepsi oleh negara pendiri ADIZ.

Pendirian ADIZ tidak merupakan suatu tindakan memperluas kedaulatan negara pemilik ADIZ atau laut lepas yang tercakup dalam ADIZ negara itu. ADIZ dbentuk semata-mata atas dasar pertimbangan pertahanan, khususnya untuk keperluan identifikasi pesawat udara yang diperkirakan akan memasuki wilayah udara negara pendiri ADIZ.

Dasar hukum pendirian ADIZ adalah :
  1. Praktik negara-negara yang telah menjadi hukum kebiasaan internasional.
  2. Necessity Doctrine (kepentingan suatu negara untuk mempertahanakan wilayahnya)
  3. Document 9426-AN/924 first edition 1984 EQ concerning Air Traffic Services Planning Manual, Chapter 3 Air Space Organization Pasal 3.3.4
ADIZ Indonesia 

Penerapan ADIZ Indonesia terbentang di atas Pulau Jawa, Pulau Bali dan sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat dengan luas keseluruhan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar dari utara ke selatan 180 NM, dan panjangnya dari Barat ke Timur 390 NM, merupakan upaya pemerintah melakukan pengamanan wilayahnya untuk kepentingan pertahanan dan keamanan, pusat-pusat pemerintahan serta melindungi obyek vital nasional. Penetapan koordinat dan luas wilayah ADIZ Indonesia tercantum di Aeronautical Information Publication (AIP) pada lampiran XVI.


Perjanjian RI-Malaysia (Hak Akses Bagi Malaysia)
Berdasarkan perjanjian RI-Malaysia yang ditandatangani  di Jakarta pada 25 Februari 1982 dan kemudian oleh Indonesia telah diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1983. RI memberikan hak-hak akses dan komunikasi kepada Malaysia di laut teritorial, perairan nusantara dan udara di atasnya yang terletak antara Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Hak akses dan komunikasi tersebut hanya berlaku pada dua koridor yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVII.
  1. Koridor I sebagaimana ditentukan oleh Poros I :
    • 1A.  01 derajat 58 menit 0 detik N - 105 derajat 00 menit 0 detik E
    • 1B.  02 derajat 47 menit 5 detik N - 107 derajat 56 menit 0 detik E
    • 1C.  03 derajat 17 menit 5 detik N - 108 derajat 40 menit 0 detik E
  2.  Koridor II sebagaimana ditentukan oleh Poros II
    • II A. 01 derajat 57 menit 5 detik N - 105 derajat 16 menit 4 detik E
    • IIB. 01 derajat 39 menit 5 detik N - 108 derajat 38 menit 0 detik E

    Referensi : Buku Dasar-Dasar Hukum Udara Bagi Pelaksanaan Operasi Udara TNI AU. Cetakan IV Tahun 2011

04 Januari 2016

Kunjungan Panglima TNI ke Satuan Radar 245 Saumlaki

(Sabtu, 2 Januari 2016). Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan kunjungan ke sejumlah pos-pos pengamanan TNI di wilayah perbatasan dan wilayah terluar saat mengunjungi Kabupaten Maluku Tenggara Barat.  Adapun pos-pos pengamanan yang dikunjungi Panglima TNI di MTB seperti pos Angkatan Laut yang berada di Selaru dan Koramil Adaut.
Selain mengunjungi sejumlah pos perbatasan yang ada di wilayah tersebut, dalam kunjungan kerjanya ke MTB, Panglima TNI juga mengunjungi tiga Kesatuan yang ada di Saumlaki yakni Satuan Radar 245 Saumlaki, Batalyon Infantri 734 Satria Nusa Samudra dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki.
Adapun tujuan Panglima TNI melakukan kunjungan ini yakni Panglima TNI ingin melihat langsung sarana dan prasarana yang dimiliki TNI di wilayah perbatasan dan terdepan yang ada di Maluku sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk peningkatan sarana dan prasarana yang masih minim untuk menunjang tugas TNI di perbatasan guna meningkatkan kemampuan TNI dalam menjaga kedaulatan Negara.

Diberdayakan oleh Blogger.